Penerapan Teknologi Beyco Applikasi Dalam Sektor Pertanian Khususnya Tanaman Kopi, Kakao, dan Madu serta Isu EUDR

Pelatihan dan Pengembangan Beyco Aplikasi: Penerapan Teknologi dalam sektor Pertanian Khususnya Tanaman Kopi, Kakao, dan Madu serta Isu EUDR

Beyco Aplikasi baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan teknologi dalam sektor pertanian, khususnya pada tanaman kopi, kakao, dan madu. Dalam acara ini, peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai penggunaan aplikasi terbaru yang dapat mempermudah proses budidaya dan pemantauan tanaman. Teknologi yang dihadirkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian serta efisiensi produksi, yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi para petani.

Selain fokus pada penerapan teknologi, pelatihan ini juga membahas isu-isu penting yang terkait dengan keberlanjutan dalam dunia pertanian, khususnya yang dihadapi oleh sektor tanaman kopi, kakao, dan madu. Salah satu isu utama yang dibahas adalah peraturan terkait EUDR (European Union Deforestation Regulation) yang mengatur impor produk-produk pertanian ke Uni Eropa. EUDR bertujuan untuk mencegah deforestasi akibat ekspansi lahan pertanian, yang dapat memengaruhi pasar ekspor produk seperti kopi, kakao, dan madu. Oleh karena itu, para peserta dilatih untuk lebih memahami dampak regulasi ini terhadap rantai pasokan global.

Dalam sesi praktikum, peserta diperkenalkan dengan cara mengintegrasikan teknologi yang dapat membantu memantau dan memitigasi dampak lingkungan, termasuk pemanfaatan aplikasi berbasis data untuk pemantauan keberlanjutan lahan pertanian. Hal ini sangat relevan mengingat adanya tekanan global terhadap perusahaan-perusahaan pertanian untuk memastikan bahwa produk mereka tidak berasal dari deforestasi ilegal. Peserta juga dilatih untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh EUDR.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam produksi kopi, kakao, dan madu, serta memahami regulasi global yang semakin ketat. Pemahaman yang lebih baik tentang teknologi dan peraturan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional dan mendukung keberlanjutan sektor pertanian secara keseluruhan.

Workshop Diversifikasi Kebun sebagai Sumber Pangan Digelar di Mapilli, Hadirkan Ketua Petani Kambing-Domba Sulbar

Mapilli, 6 November 2024 – Koperasi Mitra Agri Bisnis Mandiri (KOPMaMA) menyelenggarakan kegiatan Workshop & FFD (Field Farmer Discussion) bertema “Diversifikasi Kebun sebagai Sumber Pangan” yang digelar di wilayah Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional penguatan ketahanan pangan berbasis rumah tangga petani dan optimalisasi fungsi kebun sebagai sumber gizi keluarga.

Dalam kegiatan ini hadir sebagai narasumber utama Bapak Hassani, Ketua Himpunan Petani Kambing dan Domba Sulawesi Barat, yang memberikan pemaparan tentang pentingnya sinergi antara budidaya tanaman pangan dan peternakan kambing dalam skala pekarangan maupun kebun keluarga. Didampingi oleh Bapak Abdul Rauf (Direktur KopMaMA) dan Bapak Parmansyah (Tim Teknis), kegiatan ini menghadirkan diskusi langsung bersama petani untuk merancang sistem kebun campuran yang produktif.

Tujuan utama workshop ini secara nasional adalah mendorong petani kecil agar mampu membangun kemandirian pangan melalui kebun yang tidak hanya ditanami kakao atau tanaman komoditas tunggal, tetapi juga dilengkapi dengan tanaman pangan seperti pisang, talas, kelor, serta integrasi peternakan kecil seperti kambing dan ayam. Pola ini dikenal sebagai diversifikasi agroekologis, yang terbukti mampu meningkatkan ketahanan ekonomi dan asupan gizi keluarga tani.

Kegiatan ini juga menjadi forum berbagi pengalaman antarpetani dari berbagai wilayah di Polewali Mandar dan mendukung upaya pemerintah dalam implementasi Pedoman Regional ASEAN tentang Pertanian Berkelanjutan. Melalui kegiatan seperti ini, KOPMaMA berkomitmen memperkuat peran koperasi tani dalam membangun sistem pangan lokal yang adil, sehat, dan berkelanjutan.

KopMaMA Gelar Penguatan Kapasitas SDM Petani untuk Pembibitan Kakao di Wilayah Matakali dan Sekitarnya

Polewali Mandar, 31 Juli 2024 – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan keberlanjutan usaha tani anggota koperasi, Koperasi Mitra Agribisnis Mandiri (KopMaMA) menggelar kegiatan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kelompok tani dalam hal keanggotaan koperasi dan tata cara pembibitan kakao yang baik. Kegiatan ini dilaksanakan secara terbuka dan partisipatif, diikuti oleh para petani dari wilayah Matakali, Luyo, Mapilli, dan Tapango.

Kegiatan ini menghadirkan pengurus dan anggota KopMaMA serta tim teknis pembibitan kakao yang memberikan pelatihan langsung di lapangan. Materi utama yang disampaikan meliputi prosedur pemilihan benih unggul, teknik penyemaian, media tanam, dan perawatan bibit kakao hingga siap tanam. Diskusi interaktif pun terjadi antara petani dan tim teknis untuk menjawab berbagai tantangan teknis di lapangan.

Melalui pendekatan partisipatif ini, para peserta mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya tahapan pembibitan yang benar untuk menghasilkan tanaman kakao yang sehat dan produktif. Selain itu, peserta juga diedukasi mengenai manfaat menjadi anggota koperasi, termasuk akses terhadap pelatihan, modal usaha, dan pemasaran hasil panen.

KopMaMA menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi kelompok tani dalam setiap rantai usaha pertanian, mulai dari hulu hingga hilir. Diharapkan, melalui kegiatan ini, para petani tidak hanya menjadi lebih mandiri secara teknis, tetapi juga semakin solid sebagai bagian dari ekosistem koperasi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

KOPMaMA Hadiri Konsultasi Nasional Agroekologi ASEAN di Jakarta

Jakarta, 17–18 Juli 2024 – Koperasi Mitra Agribisnis Mandiri (KOPMaMA) turut ambil bagian dalam Konsultasi Nasional untuk Mempromosikan Agroekologi dalam Konteks ASEAN yang digelar di Grand Cemara Hotel, Gondangdia, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat rencana induk pembangunan pedesaan dan pedoman regional ASEAN tentang pertanian berkelanjutan.

Dalam forum strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan nasional dan regional ini, KOPMaMA diwakili oleh Direktur Bapak Abdul Rauf dan Manager Produksi Bapak Parmansyah. Kehadiran mereka menjadi representasi dari koperasi tani lokal yang aktif mendorong praktik pertanian ramah lingkungan dan berbasis komunitas di Sulawesi Barat.

Kegiatan ini difasilitasi oleh sejumlah lembaga mitra internasional dan nasional, seperti Uni Eropa, IFAD, Aliansi Petani Indonesia (API), serta organisasi masyarakat sipil lainnya. Diskusi yang berkembang mencakup pengarusutamaan agroekologi, pemetaan tantangan lapangan, serta strategi implementasi kebijakan ASEAN terkait ketahanan pangan dan kesejahteraan petani kecil.

Keterlibatan KOPMaMA dalam konsultasi nasional ini menegaskan peran aktifnya dalam gerakan pertanian berkelanjutan, serta komitmennya untuk memperkuat jejaring dan mendorong kebijakan publik yang berpihak pada petani. Melalui forum ini, KOPMaMA juga berharap dapat menerjemahkan kerangka kebijakan ASEAN ke dalam aksi lokal yang berdampak langsung bagi petani anggotanya.

KOPMaMA Gelar Lokakarya Kebijakan Layanan Modal dan Jasa untuk Koperasi Tani di Polewali

Polewali, 24 Juni 2024 – Koperasi Mitra Agri Bisnis Mandiri (KOPMaMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan koperasi petani melalui kegiatan Lokakarya bertema “Kebijakan Layanan Modal dan Jasa untuk Mendukung Usaha Koperasi Tani.” Kegiatan ini diselenggarakan di Café Batistuta Polewali dan dihadiri oleh seluruh pengurus koperasi dari berbagai wilayah binaan.

Acara secara resmi dibuka oleh Direktur KOPMaMA, Bapak Abdul Rauf, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi layanan keuangan dan jasa koperasi sebagai pilar utama dalam membangun usaha tani yang berkelanjutan. Menurutnya, koperasi petani harus mampu mengakses sumber modal yang inklusif dan mengelola layanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan anggotanya.

Dalam lokakarya ini, para peserta mendapatkan pemaparan mengenai strategi penguatan modal koperasi, akses layanan keuangan, serta praktik pengelolaan jasa koperasi berbasis kebutuhan petani. Beberapa produk unggulan koperasi seperti Onuka juga turut dipamerkan sebagai contoh nyata keberhasilan unit usaha koperasi yang dikelola secara profesional.

Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi dan peningkatan kapasitas pengurus koperasi, sekaligus memperkuat jejaring antara koperasi tani di Polewali Mandar. KOPMaMA berharap, dengan adanya forum seperti ini, koperasi-koperasi yang tergabung dapat tumbuh menjadi entitas ekonomi yang tangguh dan mandiri, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan petani lokal.